KONSEP CIPTAAN BARU N.T. WRIGHT SEBAGAI PARADIGMA TEOLOGI PUBLIK KAUM INJILI DI INDONESIA
Abstract
Pancasila adalah falsafah hidup yang menaungi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Falsafah ini tidak lepas dari kemajemukan yang menjadi sebuah realitas identitas bangsa Indonesia. Namun sejarah menunjukkan ruang publik Indonesia diwarnai konflik-konflik antar agama. Dalam menyikapi masalah ini, ada dua praksis yang umumnya menjadi reaksi orang Kristen di Indonesia. Respons yang pertama adalah praksis yang menekankan pentingnya dialog dan kehidupan bersama, namun cenderung mengabaikan pemberitaan Injil. Sedangkan respons yang kedua adalah reaksi yang cenderung menarik dan menutup diri. Dalam makalah ini, penulis mencoba memberikan proposal teologi publik injili menggunakan konsep ciptaan baru menurut N.T. Wright sebagai
landasan praksis hidup kaum injili di Indonesia. Berporos pada kematian dan kebangkitan Kristus, Wright melihat bahwa karya Kristus membawa pengharapan eskatologis dunia hadir pada masa kini. Kisah tentang karya keselamatan ini adalah kisah Allah di ruang publik. Model yang dibangun Wright berfokus pada cara hidup orang Kristen mula-mula yang mempertontonkan Injil pengharapan itu di hadapan publik yang menggenapkan pengharapan dunia yang sedang jatuh dalam dosa. Dengan demikian, orang percaya yang sudah dipersatukan dalam kematian dan kebangkitan Kristus dipanggil untuk menjadi agen kerajaan Allah yang membawa kisah itu lewat hidupnya di ruang publik.