Jurnal Amanat Agung http://178.128.61.104/index.php/JAA <p>Jurnal Amanat Agung (selanjutnya, Jurnal AA) adalah jurnal berbasis <em>peer-review</em> yang diterbitkan oleh STT Amanat Agung dua kali setahun pada Juni dan Desember. Jurnal AA diterbitkan dalam rangka turut mengembangkan dan memajukan penelitian di bidang ilmu teologi, yang mencakup sub-bidang biblika, sistematika, historika, dan praktika, termasuk pendidikan Kristen, musik gerejawi, serta studi interkultural.</p> STT Amanat Agung en-US Jurnal Amanat Agung 2086-7611 Gereja sebagai Saksi Kristus di Ruang Publik http://178.128.61.104/index.php/JAA/article/view/615 <p>Abstrak:</p> <p>Tujuan artikel ini adalah untuk membahas kontribusi Barth pada teologi publik. Tesis penulis adalah bahwa meskipun Barth tidak mengkonstruksi sebuah karya teologi publik secara sistematis, tetapi pemikirannya mengenai teologi publik jelas terlihat di dalam hidup dan tulisan-tulisannya, sebab Barth menegaskan bahwa teologi Kristen adalah respons yang dibuat oleh gereja untuk memberi kesaksian di ruang publik tentang karya rekonsiliasi Allah dengan dunia di dalam Kristus. Alhasil, menurut Barth, teologi Kristen itu sendiri bersifat publik karena gereja menyasar publik sebagai tempat di mana Kristus disaksikan. Berdasarkan kontribusi Barth pada teologi publik, penulis menunjukkan dua respons yang dapat dilakukan gereja sebagai saksi Kristus di ruang publik, yaitu dengan menentang kekuasaan tanpa tuan dan membebaskan kelompok yang tertindas.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Abstract:</p> <p><em>The aim of this article is to discuss Barth's contribution to public theology. The author's thesis is that although Barth did not construct a work of public theology systematically, his thoughts on public theology are clearly visible in his life and writings, because Barth emphasized that Christian theology is a response made by the church to bear witness in the public sphere about the work God's reconciliation with the world in Christ. As a result, according to Barth, Christian theology itself is public because the church targets the public as a place where Christ is witnessed. Based on Barth's contribution to public theology, the author shows two responses that the church can make as a witness to Christ in the public sphere, namely by opposing lordless power and liberating oppressed groups.</em></p> Hendra Winarjo Copyright (c) 2023 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-11 2024-07-11 19 1 1 23 10.47754/jaa.v19i1.615 Quarter-Life Crisis dan atas Perspektif Spiritualitas Søren Kierkegaard untuk Menghadapi Tekanan: Studi Atas Pemuda GPIB Maranatha Bandung http://178.128.61.104/index.php/JAA/article/view/588 <p>Kategori usia <em>emerging adult </em>(18-30 tahun) membawa tekanan dalam hidup seperti pencapaian prestasi, pekerjaan, karier, hingga asmara dan keluarga. Tekanan-tekanan tersebut membawa krisis yang muncul dalam fenomena <em>quarter-life crisis</em> (QLC). Satu pendekatan untuk mengatasi QLC yang sudah diteliti dalam beberapa penelitian adalah penguatan spiritualitas mereka yang berada dalam kategori usia ini. Penelitian ini melakukan uji QLC yang diajukan Christine Hassler terhadap anggota Pelayanan Kategorial (Pelkat) Gerakan Pemuda (GP) GPIB Maranatha Bandung dan menggunakan pemikiran Søren Kierkegaard mengenai penderitaan sebagai tawaran spiritualitas atas tekanan dalam QLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32 dari 49 responden yang valid menunjukkan fenomena QLC. Mereka juga mengungkapkan bahwa ekspektasi keluarga membawa tekanan bagi mereka, lalu mereka menyadari bahwa mereka harus mencari jalan keluar, dan mencari penyertaan Allah akan memampukan mereka keluar dari QLC. Tawaran pemikiran dari Kierkegaard adalah bahwa tekanan merupakan bagian dari kehidupan yang tidak perlu dihindari dan orang Kristen memiliki tanggung jawab untuk menemukan makna dalam penderitaan dan mengelola tekanan-tekanan yang dialami.</p> Otniel Jonatan Panjinegara Adua Binsar Jonathan Pakpahan Copyright (c) 2024 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-12 2024-07-12 19 1 24 57 10.47754/jaa.v19i1.588 PENULIS ATAU AMANUENSIS SURAT IBRANI? http://178.128.61.104/index.php/JAA/article/view/589 <p>The consensus of NT scholarship on Origen's agnosticism for the identity of the writer of the Epistle to the Hebrews is exactly wrong. Origen, explicitly and repeatedly quotes from the Epistle to the Hebrews as the writing of the Apostle Paul. The writer proposes that Origen's agnostic statement is not related to the identity of the author of the Letter to the Hebrews but his amanuensis.</p> Deky Hidnas Yan Nggadas Copyright (c) 2023 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-07-19 2024-07-19 19 1 58 81 10.47754/jaa.v19i1.589