Jurnal Amanat Agung http://178.128.61.104/index.php/JAA <p>Jurnal Amanat Agung (selanjutnya, Jurnal AA) adalah jurnal berbasis <em>peer-review</em> yang diterbitkan oleh STT Amanat Agung dua kali setahun pada Juni dan Desember. Jurnal AA diterbitkan dalam rangka turut mengembangkan dan memajukan penelitian di bidang ilmu teologi, yang mencakup sub-bidang biblika, sistematika, historika, dan praktika, termasuk pendidikan Kristen, musik gerejawi, serta studi interkultural.</p> STT Amanat Agung en-US Jurnal Amanat Agung 2086-7611 SATU BAGIAN ATAU DUA BAGIAN ATAU BUKAN KEDUANYA? http://178.128.61.104/index.php/JAA/article/view/674 <p><strong>&nbsp;</strong><span style="font-weight: 400;">Studi kritik teks atas kata </span><em><span style="font-weight: 400;">‘appayim</span></em><span style="font-weight: 400;"> dalam 1 Samuel 1:5 dengan pendekatan </span><em><span style="font-weight: 400;">Reasoned Eclecticism</span></em><span style="font-weight: 400;"> adalah sebuah usaha untuk untuk mengidentifikasi makna asli dari kata ini, serta alasan munculnya variasi interpretasi atas teks ini di dalam berbagai terjemahan Alkitab. Dua langkah utama yang dilakukan dalam studi ini adalah analisa eksternal atas teks-teks kuno, dan analisa internal atas tiap teks. Dari studi ini, ditemukan bahwa terjadi kesalahan yang tidak disengaja oleh penyalin teks, berupa kesalahan membaca dan menuliskan huruf Ibrani yang terlihat mirip, dan juga adanya kasus </span><em><span style="font-weight: 400;">homoioteleuton</span></em><span style="font-weight: 400;">. Hasil dari studi ini menolong pembaca perikop 1 Samuel 1 mengerti dan memahami alasan Elkana memberikan satu bagian kepada Hana.</span></p> Denny Arfianto Copyright (c) 2025 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-06-20 2025-06-20 20 2 149 185 10.47754/jaa.v20i2.674 PERAN DOA DI SAAT UMAT MENDERITA: http://178.128.61.104/index.php/JAA/article/view/675 <p>Penderitaan adalah fenomena alami yang dirasakan oleh manusia. Penderitaan yang dirasakan seseorang, tanpa sadar menggiring mereka kepada penurunan kualitas spiritual. Isu ini ditanggapi oleh Yakobus dengan memberikan nasihat untuk berdoa di tengah konteks penderitaan yang dialami oleh pembaca surat ini. Artikel ini berusaha menjawab perihal apa peran doa di tengah kondisi yang menderita. Penelitian ini akan menggunakan metode <em>historical-grammatical</em> dalam mengeksegesis teks Yakobus 1:2-8. Hasilnya menunjukkan bahwa doa berperan untuk meminta hikmat yang berguna untuk merespons penderitaan dengan bijaksana. Pembahasan ini memuncak ketika Yakobus menekankan aspek iman di dalam doanya. Para pembaca didorong untuk bisa berdoa dengan iman dan tidak goyah.</p> Eleazar Levi Musabani Copyright (c) 2025 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-02 2025-07-02 20 2 187 218 10.47754/jaa.v20i2.675 KEADILAN: http://178.128.61.104/index.php/JAA/article/view/686 <p>Penerapan metode penelitian puitis-afektif (poetic-affective criticism) terhadap Mazmur 7 menghasilkan pembacaan berbeda dengan penafsiran Mazmur 7 sebelumnya. Kebanyakan penafsir membaca Mazmur 7 sebagai mazmur permohonan ketika menghadapi tuduhan palsu. Pembacaan Mazmur 7 dengan menggunakan metode pembacaan penelitian puitis-afektif menghasilkan pesan tentang keadilan yakni kejahatan yang direncanakan menjadi hukuman terhadap perencananya.</p> Armand Barus Copyright (c) 2025 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-16 2025-07-16 20 2 219 264 10.47754/jaa.v20i2.686 BUDAYA KRISTIANI SEBAGAI HIBRIDITAS BUDAYA: http://178.128.61.104/index.php/JAA/article/view/668 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Budaya Kristiani sebagai sistem norma dan nilai yang dianut oleh umat Kristen bukan hanya melingkupi elemen ritual dan keagamaan, tetapi pun mengambarkan interaksi dengan budaya lokal dan tantangan yang dihadapi dalam jaman globalisasi. Melalui perspektif kualitatif dan etnografi, penelitian ini menginvestigasi bagaimana nilai-nilai Kristiani diinternalsasi pada perilaku budaya sehari-hari dan bagaimana struktur sosial pada umat Kristen membentuk identitas kolektif anggotanya. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa agama berperan menentukan dalam pembentukan identitas sosial umat Kristiani, di mana perbuatan keagamaan dan aktivitas sosial di gereja meningkatkan ikatan indra dari individu kepada umat. Selain itu, perpaduan sosial dalam umat Kristen dipengaruhi dari latar kebudayaan, ekonomi, dan pendidikan, yang selalu menjadi tempat perlindungan dan dukungan bagi anggotanya. Penelitian ini pun menyoroti dampak dari globalisasi atas budaya hidup umat Kristiani, yang membawahi peluang akan pertumbuhan tetapi sebaliknya menuntut umat akan tetap kritis dalam menegakkan nilai-nilai iman kristen. Integrasi diantara antropologi dan sosiologi memberikan wawasan yang lebih lengkap mengenai bagaimana umat Kristen menyesuaikan dan mengembangkan diri dalam konteks sosial yang lebih luas.</p> <p>Kata Kunci :</p> Iman Kristina Halawa Suhadi Copyright (c) 2025 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-31 2025-07-31 20 2 265 293 10.47754/jaa.v20i2.668 FUNGSI FRASA “NAMA-MU” DALAM DISKURSUS YOHANES 17 SEBAGAI LEGITIMASI PENGUTUSAN YESUS http://178.128.61.104/index.php/JAA/article/view/681 <p>Penelitian ini mengkaji fungsi frasa “nama-Mu” dalam diskursus Yohanes 17 dengan tujuan untuk memahami fungsi frasa tersebut. Metode yang diterapkan ialah analisis linguistik, khususnya analisis Markah Diskursus (MD) atau kata penghubung dengan pendekatan fungsional. Artinya, setiap MD akan dikaji berdasarkan fungsinya masing-masing. Terdapat lima langka pada metode tersebut. Pertama, mendata setiap MD yang terdapat dalam teks penelitian; kedua, menentukan MD yang berkaitan erat dengan ide nama Allah dan pengutusan; ketiga, menentukan fungsi setiap MD berdasarkan prinsip pendekatan fungsional; keempat, membuat terjemahan ayat di mana MD itu berada dan membuat bagan argumentasinya; kelima, mengeksegesis frasa “nama-Mu”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa frasa “nama-Mu” berfungsi sebagai legitimasi pengutusan Yesus</p> ezra tfuakani Copyright (c) 2025 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-31 2025-07-31 20 2 295 319 10.47754/jaa.v20i2.681