Konsep Religious Affections Jonathan Edward dalam konteks Pelayanan Pastoral Kaum Muda Gereja Injili

Abstract

Kaum muda adalah kelompok yang sedang mengalami pencarian akan identitas diri dan mempertanyakan Tuhan sehingga mereka mengalami gejolak emosional, kognitif, dan spiritual. Pada masa tersebut, kaum muda membutuhkan konsep kerohanian yang sesuai dengan gejolak jiwanya, yaitu konsep kerohanian yang menaruh perhatian pada pengalaman religius. Artikel ini berusaha untuk mengajukan konsep Religious Affection dari Jonathan Edwards sebagai sebuah dasar untuk pelayanan kaum muda di gereja Injili. Dalam artikel ini, penulis akan memaparkan tanda afeksi sejati dan tanda afeksi yang tidak sejati menurut Jonathan Edwards dan kemudian menerapkan konsep Religious Affection tersebut dalam konteks pelayanan pastoral kaum muda. Pada akhir artikel ini, penulis juga mengusulkan beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh pembina rohani kaum, pemimpin gereja, dan Sinode gereja Injili untuk dapat mengembangkan pelayanan kaum muda.